Rabu, 13 Desember 2017

BOOK REVIEW
Judul Buku      : Metodologi Penelitian Praktis
Pengarang       : Dr. Ahmad Tanzeh, M.Pd.I
Penerbit           : Teras
Kota                : Yogyakarta
Tahun              : 2011
Tebal               : vii + 178 hlm



BAB I
MENGENAL PENELITIAN

A.    Pengertian Penelitian
Penelitian pada hakikatnya ialah merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Para ahli mengemukakan pendapat yang berbeda dalam merumuskan batasan penelitian atau penyelidikan terhadap suatu persoalan, baik sebagai usaha mencari kebenaran melalui pendekatan ilmiah.
Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau non interaktif. Metode-metode itu sudah dikembangkan secara intensif, melalui beragam uji coba sehingga sudah mempunyai prosedur yang baku.
Penelitiaan juga dikenal sebagai usaha untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori. Dalam kaitannya dengan usaha pengembangan pengetahuan, Welberg (1986) mengemukakan 5  langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian, antaralain sebagai berikut:
1)     mengidentifikasi masalah penelitian,
2)     melakukan studi empiris,
3)     melakukan replikasi atau pengulangan,
4)     menyatukan (sintesis) dan mereviu, dan
5)     menggunakan dan mengevaluasi

B.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.     Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah aspek-aspek yang ingin diperoleh dalam melakukan penelitian. Oleh sebab itu sangat erat kaitannya dengan jenis penelitian yang dilakukan. Tujuan penelitian murni bakal berbeda dengan penelitian terapan, dan berbeda juga dengan penelitian evaluasi.
Menurut V. Young dalam Scientific Social Survey and Research dapat dipahami bahwa tujuan penelitian adalah sebagai:
a)     Menemukan fakta-fakta atau bukti-bukti baru dalam lapangan pendidikan dan menguji fakta-fakta lama. Dengan demikian setiap fakta-fakta yang sudah ditemukan, pada waktunya perlu di uji kembali guna memperoleh fakta-fakta yang lebih aktual.
b)     Menganalisa urutan-urutannya, antar hubungan dan penjelasan-penjelasan sebab akibat yang muncul dalam kerangka teoritis yang ada dalam refensi-referensi pendidikan.
c)     Mengembangkan alat-alat, konsep-konsep dan teori-teori ilmiah yang baru dalm bidang pendidikan yang mampu memudahkan validitas dan reliabilitas studi tentang tingkah laku manusia.
Menurut al-Ghizali, tujuan penelitian antaralain untuk mengetahui:
a)     Hakekat ilmu pengetahuan menurut al-Ghazali.
b)     Langkah-langkah memperoleh ilmu pengetahuan.
c)     Transmisi ilmu pengetahuan dan tuhan kepada manusia.
d)     Hakikat ilmu laduni dalam konteks ilmu pengetahuan lainnya
Tujuan penelitian biasanya dirumuskan sebagai kalimat pertanyaan yang konkrit dan jelas tentang apa yang akan diuji, dikonfirmasi, dibandingkan, dikorelasikan dalam peelitian.


2.     Manfaat Penelitian
Secara singkat bisa dikemukakan beberapa manfaat penelitian kependidikan:
a)     Hasil penelitian kependidikan dapat menggambarkan keadaan pendidikan dan kemampuan sumber daya yang ada, kemungkinan pengembangan serta hambatan-hambatan yang dihadapi atau dtemukan dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya di lokasi penelitian.
b)     Hasil peneitian bisa dijadikan alat untuk mendiagnosa sebab kegagalan serta problem yang dihadapi dalam praktek kependidikan, sehingga tidak sulit untuk dicarikan data penanggulangannya.
c)     Hasil penelitian bisa dijadikan alat untuk menyusun kebijakan-kebijakan atau policy dalam menyusun strategi pendidikan.
d)     Hasil penelitian mampu menggambarkan tentang kemampuan dalam pembiayaan, peralatan, perbekalan serta tenaga kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang sangat berperan bagi keberhasilan praktek pendidikan.
Manfaat penelitian umumnya dipilah menjadi 2 kategori, yakni teoritis/akademis dan praktis/fragmatis. Manfaat teoritis/akademis berkaitan dengan kontribusi tertentu dari penyelenggaraan penelitian terhadap perkembangan teori dan ilmu pengetahuan serta dunia akademis. Sedangkan manfaat praktis/fragmatis berkaitan dengan kontribusi praktis yang diberikan dari penyelenggaraan penelitian terhadap obyek penelitian, baik individu, kelompok, maupun organisasi.

3.     Fungsi Penelitian
a)     Informasi yang didapat akan sangat berarti dalam memperkirakan kemungkinan yang akan terjadi untuk melewati masa berikutnya. Melalui penelitian dikumpulkan data untuk meramalkan sejumlah fenomena atau situasi masa yang akan datang.
b)     Mengendalikan peristiwa maupun gejala-gejala yang terjadi.
Melalui penelitian juga dapat dikendalikan peristiwa maupun gejala-gejala. Merancang sedemikian rupa suatu bentuk penelitian untuk mengendalikan peristiwa tersebut. Perlakuannya disusun dalam rancangan untuk membuat tindakan pengendalian pada variabel lain yang mungkin mempengaruhi peristiwa tersebut.


BAB II
JENIS-JENIS PENELITIAN
A.    Penelitian berdasarkan Tujuan
Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian juga bisa dibedakan berdasarkan tujuannya. Berdasarkan tujuannya dibedakan antara penelitian deskriptif, prediktif improfit dan eksplanatif. Nana Syaodih Sukmadinata (2005:18) mengemukakan sebagai berikut:
Penelitian Deskriptif, ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek penelitian, seluruh kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya. Penelitian deskriptif biasanya berkenaan dengan kasus-kasus tertentu atau sesuatu populasi yang cukup luas. Dalam penelitian deskriptif bisa digunakan pendekatan kuantitatif, pengumpulan dan pengukuran data yang berbentuk angka-angka, atau pendekatan kualitatif, penggambaran keadaan secara naratif kualitatif. Penelitian deskriptif bisa dilakukan pada sekarang atau dalam kurun waktu yang singkat.
Penelitian Prediktif, studi ini ditujukan untuk memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada saat yang akan datang berdasarkan hasil analisis keadaan sekarang. Penelitian deskriptif dilakukan melalui penelitian yang bersifat korelasional dan kecenderungan. Melalui penelitian korelasional, selain dapat dicari korelasi antara 2  atau lebih dari 2  variebel juga dapat dihitung regresinya. Melalui perhitungan regresi ini, baik regresi parsial maupun multiple bisa diprediksi dampak atau kontribusi dari satu  atau lebih dari  variable terhadap variabel lainnya. Sebagai contoh; prediksi tentang jumlah penduduk 5  atau 10  tahun yang akan datang bisa dihitung berdasarkan perkembangan penduduk selama 5  sampai 10 tahun yang lalu.
Penelitian Improftif, penelitian ini ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu program. Dalam bidang pendidikan seperti pelaksanaan kurikulum, pembelajaran, evaluasi mata pelajaran, program praktik laboratorium, praktik ketrampilan, bimbingan siswa, pengawasan sekolah, layanan perpustakaan dan program pelatihan kepala sekolah, guru maupun staf administrasi. Untuk memperbaiki atau menyempurnakan pelaksanaan program atau kegiatan digunakan penelitian tindakan, sedang untuk memperbaiki, meningkatkan atau menghasilkan program yang standar atau model digunakan penelitian eksperimental.

B.    Penelitian berdasarkan Metode
Metode Penelitian merupakan suatu metode ilmiah yang memerlukan sistematika dan prosedure yang harus ditempuh dengan tidak mungkin meninggalkan setiap unsur, komponen, yang dibutuhkan dalam suatu penelitian (Mardalis 2007:14). Sementara Sugiyono (2003:4) menyebutkan bahwa jenis-jenis penelitian terbagi atas tujuan, metode, tingkat eksplanasi, jenis data dan analisis.
Dan yang akan diketengahkan di sini ialah definisi jenis penelitian berdasarkan metode terdiri dari:
a)     Penelitian Survey
b)     Penelitian Ex Post Facto
c)     Penelitian Experimen
d)     Naturalisitk/Kualitatfi
e)     Policy Reseacrh/Kebijakan
f)      Action Research/Tindakan Aksi
g)     Penelitaian Evaluasi
h)     Penelitian Sejarah


1.     Penelitian Survey
Kerlinger (1973, dalam Sugiyono:2003:7) menyebutkan bahawa Penelitian Survey merupakan penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, namun data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian relatif, disrtibusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
2.     Penelitian Ex Post Facto
Sugiyono (2003:9), Penelitian Ex Post adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang bisa menyebabkan timbulnya kejadian tersebut.
3.     Penelitian Experimen
Sugiyono (2003:9), Penelitian Eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Terdapat 4 bentuk metode experimen yaitu pre experimental, true experimental, factorial dan quasi experimental. Sementara itu, Tuckman (1982:128-156) menyebutkan penelitian experimen umumnya dilakukan pada laboratorium.
4.     Naturalisitk/Kualitatfi
Sugiyono (2003:9) Penelitian Naturalistik adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti dikenal sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara tringulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
5.     Penelitian Policy Research (penelitian kebijakan)
Majchrzak (1984, dalam Sugiyono, 2003:7) mendefinisikan policy research adalah suatu proses penelitian yang dilakukan pada atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya bisa direkomendasikan kepada pembuat kepustusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah. Penelitian research dimulai karena adanya masalah dan masalah ini pada umumnya dimiliki oleh para Administrator.
6.     Action Research/Tindakan Aksi
Sugiyono (2003:9) mengemukakan Penelitian Action Research Penelitian tindakan adalah suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang diperkirakan akan menghasilkan perubahan tersebut dan kemudian setelah sampai pada tahap kesimpulan yang bisa dipertanggungjawabkan, melaksanakan prosedur ini. Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah (1) Situasi (2) prilaku, (3) Organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja dan pranata.
Sedangkan Husaini Usman, Purnomo Setiadi Akbar (2009:6) mengatakan Penelitian tindakan bermaksud mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru untuk memecahkan masalah di dunia kerja atau dunia aktual yang lain.
7.     Penelitian Evaluasi
Suchman (1961, dalam Suharsimi Arikunti (2009:1) memandang evaluasi sebagai suatu proses menentukan hasil yang sudah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.
Selanjutnya Suharsimi Arikunto, Cepi Safruddin Abdul Jabar (2009:23-24) mengatakan ada 2  kemungkinan asal (dari mana) orang untuk dapat menjadi evaluator program ditinjau dari program yang akan dievaluasi. Berdasarkan pertimbangan evaluator dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam yaitu (1) evaluator dalam, dan (2) evaluator luar.
Evaluator dalam merupakan petugas evaluasi program yang sekaligus merupakan salah seorang dari petugas atau anggota pelaksana program yang dievaluasi. Sedangkan evaluator luar adalah orang-orang yang tidak terkait dengan kebijakan dan implementasi program. Mereka berada di luar dan diminta oleh pengambil keputusan untuk mengevaluasi keberhasilan program atau keterlaksanaan kebijakan yang telah diputuskan.
Kiddler (1981:84, dalam Sugiyono, 2003) mengatakan terdapat 2  jenis dalam penelitian evaluasi yaitu evaluasi Formatif dan evaluasi Sumatif.
Evaluasi Formatif  merupakan evaluasi yang dilakukan untuk mendapatkan feedback atau umpan balik suatu aktifitas dalam bentuk proses sehingga bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas program produk yang berupa barang atau jasa. Kualitas program produk yang berupa barang atau jasa ditingkatkan oleh evaluasi penilaian. Sementara Evaluasi Sumatif menekankan pada efektifitas pencapaian program yang berupa produk tertentu.
Sementara Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar (2009:43) mengemukakan bahwa evaluasi Formatif secara prinsip merupakan evaluasi yang dilaksanakan ketika program masih berlangsung atau ketika program masih dengan permulaan. Tujuan evaluasi formatif tersebut adalah untuk mengetahui seberapa jauh program yang dirancang dapat berlangsung, sekaligus mengidentifkasi hambatan. Evaluasi sumatif dilakukan setelah program berakhir. Tujuan dari evaluasi Sumatif adalah untuk ketercapaian program.
8.     Penelitian sejarah
Isaac (1981, dalam Sugiyono:2003:10) menyebutkan bahwa tujuan penelitian sejarah adalah untuk merekontruksi kejadian masa lampau secara sistematis dan obyektif melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa data diperoleh, sehingga bisa ditetapkan fakta-fakta untuk membuat kesimpulan. Namun demikian kesimpulan yang diperoleh sifatnya masih hipotesis.



BABIII
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN, MENENTUKAN DAN MEMUTUSKAN MASALAH, HIPOTESIS

A.    LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Secara garis besarnya, dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Pembuatan rancangan.
2. Pelaksanaan penelitian.
3. Pembuatan laporan penelitian.
Adapun rincian langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a)     Memilih Masalah.
b)     Studi Pendahuluan.
c)     Merumuskan Masalah.
d)     Merumuskan anggapan dasar (hipotesis).
e)     Memilih pendekatan atau metode yang akan digunakan dalam penelitian.
f)      Menentukan variabel dan sumber data.
g)     Menentukan dan menyusun instrumen serta tehnik pengumpulan data, contohnya Observasi, interview ataupun kuesioner.
h)     Mengumpulkan data.
i)      Analisis data atau mengolah data.
j)      Menarik kesimpulan.
k)     Menyusun laporan.

B.    MENENTUKAN SERTA MEMUTUSKAN MASALAH
Masalah penelitian berbeda dengan masalah-masalah lainnya. Tidak semua masalah kehidupan bisa menjadi masalah penelitian. Masalah penelitian terjadi jika ada kesenjangan antara yang semestinya dengan kenyataan yang ada. Antara apa yang diperlukan dengan yang tersedia antara harapan dan kenyataan.

1.     Kriteria Masalah Penelitian
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih masalah penelitian:
a)     Memiliki nilai penelitian.
Masalah yang akan di pecahkan akan bermanfaat yang positif
b)     Memiliki Fisibilitas.
Fisibilitas artinya masalah tersebut bisa di pecahkan atau di jawab.

2.     Rumusan Masalah Penelitian yang baik.
Rumusan Masalah Penelitian yang baik,antara lain:
a)     Bersifat Orisinil, belum ada atau belum banyak orang lain yang meneliti masalah tersebut.
b)     Dapat abermanfaat bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan terhadap masyarakat.
c)     Dapat diperoleh dengan cara-cara ilmiah.
d)     Jelas dan padat, jangan ada penafsiran yang lain terhadap masalah tersebut.
e)     Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
f)      Bersifat etis, artinya tidak bertentengan atau menyinggung adat istiadat, ideologi, dan kepercayaan agama.

3.     Sumber Masalah Penelitian
Sumber Masalah Penelitian, antara lain:
a)     Buku bacaan atau laporan hasil Penelitian
b)     Pengamatan sepintas
c)     Pernyataan pemegang otoritas
d)     Perasaan Intuisi
e)     Diskusi,seminar, dan pertemuan ilmiah lainnya.

C.    HIPOTESIS
1.     Pengertian Hipotesis
Hipotesis ialah dugaan sementara tentang suatu hal yang bersifat sementara dan belum dibuktikan kebenarannya secara empiris dan ilmiah.

2.     Fungsi Hipotesis
Secara singkat, Hipotesis berfungsi sebagai berikut:
a)     Untuk merumuskan jawaban sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan yang muncul sehubungan dengan peristiwa yang terjadi.
b)     Untuk menguji suatu kebenaran teori, pendapat atau pertanyaan.
c)     Untuk memberi ide dalam mengembangkan suatu teori atau pendapat.
d)     Untuk memperluas dan menjuruskan pengetahuan dan pengertian kita terhadap gejala-gejala yang akan diteliti.

3.     Merumuskan Hipotesis
Hal-hal yang harus diperhartikan dalam merumuskan hipotesis ialah sebagai berikut:
a)     Hipotesis harus berhubungan dengan teori tertentu, maksudnya hipotesis tersebut harus didasarkan dengan teori-teori yang sudah ada dalam literatur atau buku-buku ilmu pengetahuan.
b)     Hipotesis harus dapat diuji dengan data-data empiris, maksudnya hipoptesis tersebut harus dapat di tes berdasarkan hasil data-data penelitian yang terkumpul. Itulah sebabnya hipotesis tidak boleh mengandung unsur-unsur moral, sikap, atau nilai.

4.     Jenis-jenis Hipotesis
Berdasarkan bentuknya, hipotesis ada 3  macam yakni:
a)     Hipotesis Kerja
Hipotesis kerja juga disebut Hipotesis Alternatif (Ha). Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y atau adanya perbedaan antara 2 kelompok tertentu.
b)     Hipotesis Nol (Nullhyphotheses)
Hipotesis nol sering disebut hipotesis statistik karena dalam penelitian yang bersifat statistik, yakni hipotesis yang diuji dengan perhitungan statistik. Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara 2 variabel atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
c)     Hipotesis Statistik
Hipotesis Statistik yaitu Hipotesis yang menyatakan hasil observasi tentang populasi (manusia atau benda) dalam bentuk kualitatif.



BAB IV
PENGERTIAN (SAMPLE,POPULASI,RESPONDEN,SUBYEK PENELITIAN), TEKHNIK ATAU METODE PENGUMPULAN DATA

A.    Pengertian Sample
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diharapkan bisa mewakili populasi dalam penelitian. Dalam penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling yaitu daftar dari semua unsur sampling dalam populasi sampling, dengan syarat:
1)     Harus meliputi seluruh unsur sampel
2)     Tidak ada unsur sampel yang dihitung 2  kali
3)     Harus up to date
4)     Batas-batasnya harus jelas
5)     Harus dapat dilacak dilapangan

B.    Pengertian Populasi
Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Populasi dibedakan menjadi 2 yakni:
1)     Populasi sampling, contoh apabila kita mengambil rumah tangga sebagai sampel, sedangkan yang diteliti adalah anggota rumah tangga yang bekerja sebagai PNS, maka seluruh rumah tangga adalah populasi sampling.
2)     Populasi sasaran, sesuai dengan contoh di atas, maka seluruh PNS adalah populasi sasaran.

C.    Macam-macam Tekhnik Pengumpulan data
1.     Angket (Kuesionare)
Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian. Menurut Masri Singarimbum, pada penelitian survai, penggunaan angket merupakan hal yang paling pokok untuk pengumpulan data di lapangan. Hasil kuesioner inilah yang akan diangkakan (kuantifikasi), disusun tabel-tabel dan dianalisa secara statistik untuk menarik kesimpulan penelitian.
Tujuan pokok pembuatan kuesioner ialahsebagai berikut:
a)     untuk memperoleh informasi yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian, dan
b)     untuk memperoleh informasi dengan reliabel dan validitas yang tinggi.
Hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam menyusun kuesioner, pertanyaan-pertanyaan yang disusun harus sesuai dengan hipotesa dan tujuan penelitian.

2.     Tes
Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Ditinjau dari sasaran atau obyek yang akan dievaluasi, ada beberapa macam tes dan alat ukur.
a)     Tes kepribadian atau personality test, adalah tes yang digunakan untuk mengungkap kepribadian seseorang, seperti self–concept, kreativitas, disiplin, kemampuan khusus, dan sebagainya.
b)     Tes bakat atau abtitude test, adalah tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui bakat/talenta seseorang.
c)     Tes intelegensi atau intellegence test, adalah tes yang digunakan untuk mengadakan perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang akan diukur intelegensinya.
d)     Tes sikap atau attitude test, yang sering disebut dengan istilah kala sikap, adalah alat yang digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang.
e)     Tes minat atau measures test adalah tes yang digunakan untuk menggali minat seseorang terhadap sesuatu.
f)      Tes prestasi atau achievement test adalah tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang sesudah mempelajari sesuatu.

3.     Wawancara
Wawancara ialah proses komunikasi yang sangat menentukan dalam proses penelitian. Dengan wawancara data yang diperoleh akan lebih mendalam, karena mampu menggali pemikiran atau pendapat secara detail. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan wawancara dibutuhkan ketrampilan dari seorang peneliti dalam berkomunikasi dengan responden. Seorang peneliti harus memiliki ketrampilan dalam mewawancarai, motivasi yang tinggi, dan rasa aman, artinya tidak ragu dan takut dalam menyampaikan wawancara. Seorang peneliti juga harus bersikap netral, sehingga responden tidak merasa ada tekanan psikis dalam memberikan jawaban kepada peneliti.
Secara garis besar ada 2  macam pedoman wawancara, antaralain sebagai berikut:
a)     Pedoman wawancara tidak terstruktur, adalah pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Dalam hal ini perlu adanya kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan pedoman wawancara model ini sangat tergantung pada pewawancara.
b)     Pedoman pewawancara terstruktur, adalah pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai chek-list. Pewawancara hanya tinggal memberi tanda (check).
Dalam pelaksanaan penelitian dilapangan, wawancara biasanya wawancara dilaksanakan dalam bentuk ”semi structured”. Dimana interviwer menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam menggali keterangan lebih lanjut. Dengan model wawancara seperti ini, maka semua variabel yang mau digali dalam penelitian akan dapat diperoleh secara lengkap dan mendalam.


4.     Dokumen
Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia atau human resources, melalui observasi dan wawancara. Sumber lain yang bukan dari manusia (non-human resources), diantaranya dokumen, foto dan bahan statistik. Dokumen terdiri bisa berupa buku harian, notula rapat, laporan berkala, jadwal kegiatan, peraturan pemerintah, anggaran dasar, rapor siswa, surat-surat resmi dan lain sebagainya.
Selain bentuk-bentuk dokumen tersebut diatas, bentuk lainnya ialah foto dan bahan statistik. Dengan menggunakan foto akan dapat mengungkap suatu situasi pada detik tertentu sehingga bisa memberikan informasi deskriptif yang berlaku saat itu. Informasi deskriptif yang berlaku saat itu dapat diberikan dengan menggunakan foto bisa mengungkap suatu situasi pada detik tertentu sehingga. Foto dibuat dengan maksud tertentu, misalnya untuk melukiskan kegembiraan atau kesedihan, kemeriahan, semangat dan situasi psikologis lainya. Foto juga dapat menggambarkan situasi sosial seperti kemiskinan daerah kumuh, adat istiadat, penderitaan dan berbagai fenomena sosial lainya.
Selain foto, bahan statistik juga bisa dimanfaatkan sebagai dokumen yang mampu memberikan informasi kuantitatif, seperti jumlah guru, murid, tenaga administrasi dalam suatu lembaga atau organisasi. Data ini sangat membantu sekali bagi peneliti dalam menganalisa data, dengan dokumen-dokumen kuantitatif ini analisa data akan lebih mendalam sesuai dengan kebutuhan penelitian.

5.     Observasi
Agar observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh hasil yang maksimal, maka perlu dilengkapi format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Dalam pelaksanaan observasi, peneliti bukan hanya sekedar mencatat, tetapi juga harus mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian ke dalam suatu skala bertingkat.
Seorang peneliti harus melatih dirinya untuk melakukan pengamatan. Banyak hal yang dapat kita amati di dunia sekitar kita dimanapun kita berada. Hasil pengamatan dari masing-masing individu akan berbeda, disinilah diperlukan sikap kepekaan calon peneliti tentang realitas yang diamati. Boleh jadi menurut orang lain realitas yang kita amati tidak mempunyai nilai dalam kegiatan penelitian, akan tetapi munurut kita hal tersebut merupakan masalah yang perlu diteliti.
Observasi bisa dilakukan dengan 2 cara, yakni observasi partisipasi dan non-partisipan. Observasi partisipasi dilakukan apabila peneliti ikut andil secara langsung, sehingga menjadi bagian dari kelompok yang diteliti. Sedangkan observasi non partisipan ialah observasi yang dilakukan dimana peneliti tidak menyatu dengan yang diteliti, peneliti hanya sekedar sebagai pengamat.
Menurut Nasution, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan observasi, antara lain:
a)     Harus diketahu dimana observasi bisa dilakukan, apakah hanya ditempat-tempat pada waktu tertentu atau terjadi diberbagai lokasi?
b)     Harus ditentukan siapa-siapa sajakah yang dapat diobservasi, sehingga benar-benar representatif?
c)     Harus diketahui dengan jelas data apa yang harus dikumpulkan sehingga relevan dengan tujuan penelitian.
d)     Harus diketahui bagaimana langkah-langkah mengumpulkan data, terutama terkait dengan izin pelaksanaan penelitian.
e)     Harus diketahui tentang cara-cara bagaimana mencatat hasil observasi.


BAB V
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA,  KUESIONARE DAN PEDOMAN TEHNIK PENGUMPULAN DATA, ANALISIS DATA

A.    INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam penyusunan instrumen, antara lain:
1)     Mengindentifikasikan variabel-variabel yang diteliti
2)     Menjabarkan variabel-variabel dalam beberapa dimensi
3)     Mencari indikator-indikator setiap dimensi
4)     Mendeskripsikan kisi-kisi instrumen
5)     Merumuskan item-item pertanyaan atau pernyataan instrumen
6)     Petunjuk pengisian
Hal lain yang perlu diperhatikan supaya instrumen yang disusun tepat sesuai sasaran yang ingin dicapai adalah petunjuk pengisian.
Hal lain yang perlu diperhatikan
1)     Menetapkan sebuah konstruk, yakni membuat batasan mengenai variabel yang diteliti.
2)     Menetapkan dimensi-dimensi, yakni merumuskan unsur-unsur atau bagian-bagian yang ada pada sebuah kontrak.
3)     Menyusun item-item pertanyaan atau pernyataan, yakni menjabarkan sebuah dimensi-dimensi ke dalam beberapa pertanyaan, untuk menerangkan konstruk variabel yang hendak diteliti.

B.    KUESIONARE DAN PEDOMAN TEHNIK PENGUMPULAN DATA
1.     Kuesionare
Kuesionare dikenal sebagai daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian. Menurut Masri Singarimbum, pada penelitian survai, penggunaan angket adalah hal yang paling pokok untuk pengumpulan data di lapangan. Hasil kuesioner inilah yang akan diangkakan (kuantifikasi), disusun tabel-tabel dan dianalisa secara statistik untuk menarik kesimpulan penelitian.
Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah  (a) untuk memperoleh informasi yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian, dan (b) untuk memperoleh informasi dengan reliabel dan validitas yang tinggi. Hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam menyusun kuesioner, pertanyaan-pertanyaan yang disusun harus sesuai dengan hipotesa dan tujuan penelitian.
Menurut Suharsimi Arikunto, sebelum kuesioner disusun memperhatikan prosedur sebagai berikut:
a.      Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.
b.     Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.
c.      Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-sub variabel yang lebih spesifik dan tunggal.
d.     Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus unit analisisnya.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penyusunan kuesioner, antara lain:
a.      Pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam kuesioner juga harus sesuai dengan variebel-veriabel penelitian, yang biasanya sudah didefinisikan dalam definisi operasional, yang mengandung indikator-indikator penelitian sesuai dengan permasalahan penelitian.
b.     Tiap pertanyaan dalam kuesiner adalah bagian dari penjabaran definisi operasional, sehingga dapat dianalisa dengan tepat untuk menjawab permasalahan penelitian.
Dalam kusioner, pertanyaan-pertanyaan yang diajaukan biasanya pertanyaan mengenai hal-hal sebagai berikut:
a.      Pertanyaan tentang fakta. Misalnya umur, pendidikan, status dan agama
b.     Pertanyaan tentang pendapat dan sikap, yang menyangkut masalah perasaan dan sikap respondsen tentang sesuatu
c.      Pertanyaan tentang informasi. Pertanyaan yang menyangkut apa yang diketahui oleh responden
d.     Pertanyaan tentang persepsi diri. Responden menilai perilakunya diri dalam hubungannya dengan orang lain.
Ditinjau dari segi cara pemakain kuesioner, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh peneliti, antara lain:
1)       Kuesioner digunakan dalam wawancara  tatap muka  dengan responden
2)       Kuesioner diisi sendiri oleh responden
3)       Wawancara melalui telepon
4)       Kuesioner dikirim melalui pos.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan/menyusun kusionare, antara lain:
5)       Pakailah bahasa yang sederhana yang dapat dipahami oleh responden.
6)       Pakailah kalimat yang pendek yang mudah difahami.
7)       Jangan terlampau cepat menganggap bahwa responden telah memiliki pengetahuan atau pengalaman tentang masalah penelitian.
8)       Lindungi harga diri responden.
9)       Bila ingin menanyakan suatu perasaan atau tanggapan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, tanyakan terlebih dahulu hal-hal yang menyenangkan.
10)    Pertimbangkan pertanyaan bersifat langsung atau tidak langsung.
11)    Tentukan pertanyaan terbuka atau tertutup.
12)    Masukkan hanya satu buah pikiran dalam tiap pertanyaan.
13)    Rumusan pertanyaan jangan sampai memalukan responden. (lihat, Nasution, 2006:135-137)

2.     Pengertian Analisis Data
Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.

3.     Tujuan Analisis Data
a)     Mendeskripsikan data, biasanya dalam bentuk frekuensi, ukuran tendensi sentral maupun
ukuran dispersi, sehingga dapat dipahami karakteristik datanya.
b)     Membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Kesimpulan yang diambil ini bisanya dibuat berdasarkan pendugaan (estimasi) dan pengujian hipotesis.
4.     Langkah dan Prosedur Analisis Data
a)     Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data.
b)     Tahapediting, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen pengumpulan data.
c)     Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat
dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel-variabel yang diteliti.
d)     Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk penelitian.
e)     Tahap pengujian kualitas data, yaitu menguji validitas dan realiabilitas instrumen pengumpulan data.
f)      Tahap mendeskripsikan data, yaitu tabel frekuensi dan/atau diagram, serta berbagai ukuran tendensi sentral, maupun ukuran dispersi. tujuannya memahami karakteristik data sampel penelitian. (g)
Tahap pengujian hipotesis, yaitu tahap pengujian terhadap proposisi-proposisi yang dibuat
apakah proposisi tersebut ditolak atau diterima, serta bermakna atau tidak. Atas dasar Pengujian
hipotesis inilah selanjutnya keputusan dibuat.

5.     Macam Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian, dibagi menjadi dua, yaitu teknik analisis data diskriptif dan teknik analisis data inferensial. Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskritif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian. Temasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modus.
Sementara itu teknik analisis data inferensial dilakukan dengan statistik inferensial, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan membuat kesimpulan yang berlaku umum.